SELAMAT DATANG DI SEKAR MAYANG BLOG...............................SELAMAT DATANG DI SEKAR MAYANG BLOG.........................SELAMAT DATANG DI SEKAR MAYANG BLOG...............................SELAMAT DATANG DI SEKAR MAYANG BLOG.........................
kembang api2

  • Web
  • Sekar Mayang Blog
  • Sabtu, 30 Juli 2011

    Pengalaman adalah guruku, usaha, pengharapan dan keyakinan adalah modalku, Doa adalah Kekuatanku


    By Santa Hoky Ginting on July 5, 2011 at 10:38pm

    Masa remajaku penuh perjuangan, aku tidak seperti anak remaja lainnya, aku tidak punya banyak waktu untuk bermain apa lagi pacaran dan mengalami proses kedewasaan, aku tidak tau bagai mana rasanya jatuh cinta pada usia remajaku, aku tidak mengalami cinta monyet. Hidupku seutuhnya bekerja dan cari uang untuk biaya hidup selain itu belajar dan terus belajar, tidak ada kata menyerah dan putus asa dalam kamus kehidupanku, aku terus bertumbuh seirama dengan waktu, pengalaman demi pengalaman mendidikku untuk menjadi kuat dan tahan terhadap berbagai cobaan.

    Ketika usiaku 17 tahun aku mulai menyanyi di hotel hotel dan menjalankan frofesi sebagai penyanyi dan model remaja yg bernaung dibawah Leo Lesmana modeling, saat itu teman temanku antara lain adalah Viky Burki, Nurul arifin, ineke dan banyak lagi, kami sering tampil dalam berbagai iven yg sama. Semasa remaja aku banyak menjuarai perlombaan peragaan busana, pemilihan Putri dan model busana kreasi tradisi, aku sangat menikmati kegiatan itu karna bisa membawaku kekalangan selebritis dan para pejabat tinggi  termasuk Presiden dan Ibu Negera.

    Waktu berjalan dengan sangat cepat, sementara pertumbuhan fisikku tidak sepesat waktu yg berjalan, aku tetap kecil mungil meskipun usiaku semakin bertambah dan aku terlihat paling kecil diantara model lainnya, aku menyadari keberadaanku yg cantik tapi kecil mungil, meskipun proporsional tapi untuk memilih frofesi sebagai model dewasa rasanya tinggi badanku tidak memenuhi syarat, hingga ahirnya aku mengundurkan diri dari dunia model dan mencoba alih frofesi.

    Aku selalu tertarik untuk memiliki buku buku yg isinya adalah tentang kesehatan, kecantikan, ketrampilan, bisnis, novel, buku manajement, politik dan Alkitab yg bagus. Sejak remaja aku ingin menjadi Dokter dan juga pengusaha garment,  menjadi bos diri sendiri adalah tujuanku, aku tidak suka diperintah dan diawasi, aku menyukai kebebasan dalam menggunakan waktu, aku ingin bebas dalam mengambil keputusan, aku ingin bebas dalam mengembangkan ide.

    Awal bisnisku adalah dagang rujak cuka di cibuntu Bandung, masih kuingat, ketika memulai bisnis ini aku belum punya pengalaman membuat rujak cuka dan hanya punya modal 10.000 rupiah, tapi dengan tekat dan kemauan yg kuat maka, aku segera belajar kepada kang soleh, tukang Rujak Cuka yg paling enak yg pernah aku tau.

    Singkat cerita aku jadi bisa membuat rujak cuka yg seperti beliau, tapi kendalanya adalah modalku bila ngikutin caranya minimal harus 25.000 baru bisa mulai. Uangku nggak cukup tapi aku tetap pergi ke pasar andir untuk belanja buah dan bumbu, aku lihat orang yg sedang nurunin timun dari truk, dan saat itu kalau kecil atau pecah serta sedikit bonyok dibuangi begitu saja. Tanpa malu aku minta sama yg punya lapak dan aku pilihin yg paling bagus, dapat banyak dan gratis pula, demikian pula dengan cabe dan bawang serta kol, ahirnya semua bahan baku kecuali kacang tanah dan garam serta gula dan cuka serta plastik pembungkus saja saja yg aku beli, uang 10.000 malah masih tersisa 3 ribu rupiah

    Saat itu ongkos naik beca ke rumah kami seribu lima ratus rupiah, rasanya sayang dan takut nggak punya cadangan uang jadi meskipun berat aku tengteng dan pulang jalan kaki, syukur di tengah jalan ada teman lewat kebetulan bawa mobil dan ahirnya beliau tawarkan jasa untuk mengantarku pulang.

    Hari pertama dagang, cuma laku 30 bungkus, harga jual perbungkus cuma 200 rupiah, total penjualan cuma 6000 rupiah, tidak kembali modal, hari ke dua cuma 20 bungkus, modal semakin berkurang, hari ketiga 15 bungkus, aduh hati mulai ketakutan dan nggak tau harus bagai mana, jualan cuma di gang depan rumah yg penghuninya tidak seberapa. Aku nggak putus asa, bumbu yg belum di olah masih ada dan cukup untuk produksi seratus bungkus, bahan baku lainnya bisa didapat dengan cara gratis, aku berdoa dalam hati, ya Tuhan ajarilah aku, buatlah daganganku laku dan aku punya keuntungan.

    Sore itu di tahun 1975 tiba tiba muncul ide dalam fikiranku untuk membawa jualanku ke sekolah dan warung warung yg ada disekitar rumahku. Besoknya pagi pagi sekali dengan semangat baru aku memproduksi rujak cuka sebanyak seratus bungkus dan aku titipkan kewarung warung sepuluh bungkus per warung sisanya aku jual sendiri di depan sekolah dan semua daganganku hari itu habis terjual, aku bisa punya modal 20.000. Betapa bersyukur dan bahagianya aku.
    Demikianlah dagang rujak cuka itu aku jalankan selama satu tahun, setiap hari tambah jualan dan tambah pula keuntunganku, tambah pula karyawan yg membantuku, semangatku pun bertambah sehingga dlm setahun aku bisa punya tabungan sebesar 8 juta rupiah. dan menurut ukuranku itu sudah sangat besar ketika itu.

    Lama kelamaan banyak saingan yg tidak sehat, mereka banting harga dan juga menyebar gosip, bahan baku rujak cukaku adalah sampah, lambat laun omset semakin menurun dan aku banting setir buka usaha lain. Pertama aku diajak saudara ngeriditin baju dan perabot rumah tangga, tapi aku adalah orang yg welas asih dan nggak bisa melihat kesusahan orang lain, jadi nggak cocok dengan bisnis itu, hatiku nggak mengijinkan kekasaran meskipun kadang orang sengaja tidak mau bayar. Pada saat menagih utang, kalau orang bilang nggak punya dan nggak bisa bayar aku langsung pulang dan kadang menangis sendiri di tengah jalan karna kasihan. Ahirnya aku mengundurkan diri dari bisnis keluarga yang tidak lain adalah bibiku sendiri.

    Ketika remaja banyak sekali pria yg suka padaku, dari berbagai kalangan datang kerumah kami yg cuma gubuk sepetak di cibuntu Bandung. Diantara teman temanku itu ada sebagian  pengusaha garment yg mengeluti printing. Karna melihat keuletan dan keseriusanku dalam menjalankan usaha maka merekapun menawarkan kerja sama, intinya aku boleh menjual barang mereka kemanapun aku suka dengan cara konsinasi pula, bila nggak laku atau ada yg tersisa boleh aku pulangin dan ganti barang baru.

    Tentu aku sangat senang menerima tawaran itu dan segera aku survei kebali atas petunjuk mereka. Bali saat itu adalah rumah produksi pakaian jadi yg modis, terutama disepanjang jalan Kuta Bali. Sangat mudah menjalin kerja sama dengan orang bali, mereka polos dan sangat jujur dalam pembayaran mereka nggak pernah telat. Mereka menggunakan bahan printing dari Bandung dan saya adalah pemasuknya. Hasi produksi mereka sangat bagus dan dijual kebeberapa negara di Dunia dan yg paling banyak ke negara Australia.

    Dalam setahun aku sudah bisa mengantongi keuntungan sebanyak 30 juta, sangat besar sekali menurut ukuran saya ketika itu, Aku terus bolak balik membawa kain printing ke bali dengan menggunakan mobil box milik temanku itu, selama tiga tahun, langgananku pun mulai ada orang asing yg datang dari singapore dan australia, perdaganganku mulai merambah luar negri dan didalam penjualan  pertama sampai beberapa kali transaksi masih lancar, dapat pembayaran secara cash, lambat laun mereka mulai ngutang sebagian, aku nggak punya perjanjian dagang dengan mereka, hanya modal percaya saja, karna beberapa kali transaksi mereka selalu bayar tepat waktu. Tiga tahun menggeluti bisnis kain printing aku bisa mengumpulkan keuntungan sebanyak 300 juta rupiah.

    Meskipun capek secara fisik namun semangat tetap bulat, bisnis terus berkembang dan saat itu aku ingin sekali punya pacar dan segera jatuh cinta, tapi anehnya aku nggak pernah bisa jatuh hati dengan orang yg aku temui, yg ada hanya kerja dan cari uang sebanyak mungkin. Semua teman temanku berharap aku jatuh hati biar ada waktu bercengkerama dengan mereka dan bisa jalan bareng. Apa mau dikata saat itu setiap pria yg datang kepadaku kuanggap saudara dan semua jadi sahabat sampai detik ini.

    Uang banyak tapi nggak tau mau diapakan, bingung, mau beli mobil juga sayang apalagi buat beli rumah, yg ada cuma ngumpulin uang buat tambah modal dan terus mengembangkan usaha. Setelah tiga tahun aku mulai berani ngutangin dalam jumlah besar dan pada saat itu salah satu pelanggan terbesarku yg berasal dari australia melarikan diri ke negara lain dan uang tagihanku sebesar 275 juta raib begitu saja. Saat itu aku benar benar shok dan juga kelelahan sehingga sakit mag kronis dan harus dirawat berbulan bulan di Rumah Sakit Baromeus Bandung.

    1 komentar:

    1. Senang ketemu blog Kak Santa Hoky Ginting. Gara-gara tadi pengen denger lagu karo, nyari di youtube, akhirhya sampai ke blog ini. Apa kabar kak..

      BalasHapus

    VIDEO CLIP

    BUNGA - BUNGA CINTA - SANTA HOKY.

    SETANGKAI BUNGA PADI - SANTA HOKY